Senyum merupakan retas sembilu dalam pojok yang membelit kepedihan
Sedihku sedikit demi sedikit melindap keram
Gergasi gulita yang dulu menemaniku seakan mundur menyerah
Akibat guratan semu sebuah batang cahaya pipih
Menenggelamkan diri ketika ranap
Dulu asa memang sempat terpendam tak mau keluar
Kini ia kembali lagi dalam pejaman
Kuat. Lebih kuat dari sebelumnya
Tak ada lagi noda kekhawatiran meradangi jantungku
Tak ada salahnya meraup keyakinan akan sebuah cinta.
Dan tak salah pula bila meraihnya dengan segenap perasaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)